Wednesday, April 15, 2015

Bos Baik Hati Yang Rela Di Potong Gajinya Demi Pegawai

"Gaji aku sbg CEO seandainya di bandingkan bersama karyawan biasa tampak teramat konyol, tidak masuk akal,"

Baik benar hati bos yg satu ini. Demi menyenangkan karyawannya, CEO perusahaan pemroses kredit card Gravity Payments, & Price, memotong gajinya buat ditambahkan terhadap upah karyawannya.

Alhasil, pendapatan terendah karyawan perusahaan di Amerika Serikat itu mencapai US$ 70 ribu, naik US$ 20 ribu dari rata rata pendapatan karyawan di negeri Paman Sam.

pada 120 karyawan di perusahaan yg didirikannya terhadap th 2004 dulu bahwa, ia dapat memotong gajinya sbg CEO senilai US$ 1 juta jadi US$ 70 ribu saja.

selain itu, dirinya serta dapat membawa 80 prosen keuntungan yg didapat perusahaan buat kesejahteraan karyawan.

Bersama keputusannya ini, New York Times melaporkan lebih kurang 30 karyawan Price bakal mengalami kenaikan bayaran sampai dua kali lipat.

"Apa ada orang lain yg merasa terperanjat kini? Aku ikut terperanjat pun," kata Price diiringi tepuk tangan karyawannya ketika mengumumkan ketentuan tersebut di kantornya di Seattle.

"Gaji aku juga sebagai CEO jikalau di bandingkan bersama karyawan biasa nampak teramat konyol, tidak masuk akal," tuturnya seperti dikutip Dream dari page metro.co.uk, Kamis, 16 April 2015.

Price nekat jalankan langkah itu sesudah membaca artikel berkenaan kebahagiaan. Artikel itu mengemukakan, penambahan pendapatan mampu berpengaruh agung bagi beberapa orang yg digaji kurang dari US$ 70 ribu.

Gravity Payments mengelola US$ 6,5 miliar transaksi thn dulu. Bukan satu buah ketetapan enteng bagi Price lantaran dia mengawali usahanya dari suatu kamar asrama di Seattle Pacific University dgn kakaknya.

Salah satu karyawan Price, Phillip Akhavan, 29, menyampaikan beliau mendapatkan penghasilan US$ 43 ribu sebelum ada pengumuman mengejutkan tersebut.

"Saya hingga tak yakin. Ini bakal menciptakan perbedaan yg amat akbar bagi beberapa orang di sekeliling aku."
Price mengumumkan tabita skin care

No comments:

Post a Comment